Prof. Masnun, Menjadi Guru Besar Karena Sering Dimarahi Istri
Pada sebuah kesempatan, penulis berbincang ringan dengan rektor UIN
Mataram, Prof. Masnun. Dalam obrolan yang singkat itu, ada satu topik menarik
yang perlu saya uraikan dan sampaikan
kepada banyak orang. Prof. Masnun berkisah kepada kami bahwa dirinya selalu
dimarahi istrinya jika tidak menulis. Untuk kegiatan apapun dia tidak pernah
dimarahi oleh istrinya, kecuali jika dirinya tidak menulis!
Dalam batin saya bergumam, ‘pantas beliau menjadi guru besar’. Iya, saya
teringat adagium “dibalik lelaki sukses ada perempuan hebat.’ Barangkali inilah
salah satu contoh real dari adagium itu. Kesuksesan Pak Masnun menduduki
puncak tertinggi karir akademiknya tentu tidak terlepas dari semangat menulis
yang dirinya miliki. Istri yang selalu mendorongnya untuk menulis dengan demikian menjadi sangat berpengaruh dalam karir akademiknya.
Dia melanjutkan, bahwa istirnya begitu risau jika dirinya dalam satu hari
tidak menulis. Makanya sepenting apapun kegiatannya, dirinya selalu
menyempatkan diri untuk menulis. Dan lihatlah buah dari dorongan pasangan
hatinya, kini dia menjadi seorang guru besar sekaligus orang nomor satu di
institusi pendidikan tinggi UIN Mataram Nusa Tenggara Barat.
Saya melihat bahwa kita perlu menikah dengan orang yang sevisi dan seayun dengan
minat kita. Perempuan yang memberikan motivasi kepada seorang lelaki jauh lebih
mampu membuat perubahan dari pada dorongan seorang teman kepada temannya.
Barangkali inilah sesungguhnya makan ‘the power of love’, bahwa ketika cinta
memintamu untuk menulis engkau akan segera melakukannya!
Saya jadi berbisik dalam hati, bahwa pasangan terbaik adalah pasangan yang
‘memaksamu’ menjadi orang sukses. Iya, kesusksesan adalah hal besar, tidak bisa
diwujudkan dengan hanya langkah kecil dan apalagi menggantungkan diri di tiang
kemalasan. Oleh karena itu saya jadi berpesan kepada anda yang mungkin sedang
melakukan pemilihan pribadi (bukan pemilihan umum) untuk menentukan pasangan
hidup, maka nikahilah perempuan yang memaksamu untuk menulis!
Post a Comment for " Prof. Masnun, Menjadi Guru Besar Karena Sering Dimarahi Istri"