Guru Ukit, Tokoh Karismatik dan Kontroversial dari Lombok Timur
Secara historis, Guru Ukit memiliki riwayat
kehidupan keagamaan yang baik. Ayahnya adalah TGH. Mutawali, seorang tokoh
agama karismatik dahulu. Saudaranya-saudaranya adalah orang-orang luar biasa,
salah satu saudaranya yang terkenal adalah TGH. Sibawaih. Sepanjang perjalanan
kehidupannya, dia dikenal sebagai orang yang aneh dan berebada dalam pandangan
masyarakat umum. Guru Ukit yang beranama asli Abdul Mukib, dikenal sebagai sosok yang kontoversial dari sisi tradisi. Ada
banyak hal yang tidak sejalan dengan pandangan-pandangan teologis menjadi
kebiasaannya dalam proses interaksi sosialnya. Seperti dikatakan bahwa guru Ukit
adalah seorang yang sering minum minuman keras, tidak pernah solat, kencing
berdiri dan tidak bersuci.
Meskipun dengan kenyataan yang berseberangan tersebut, guru Ukit
tetap memiliki pengikut yang banyak. Bahkan di kalangan masyarakat Jerowaru dia
banyak dielu-elukan dan dikatakan sebagai sosok yang keramat sekaligus guru
sejati dan mampu melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh manusia
kebanyakan. Guru Ukit dipandang mampu mengobati berbagai penyakit khusunya
penyakit-penyakit hati atau gangguan psikologis. Kenyataan tersebut menjadi
salah satu alasan mengapa guru Ukit begitu disegani di daerah jerowaru.
Sosok guru Ukit sebagai aktor sosial memiliki
peran kongkrit dalam menunjang peran aktor sosialnya. Dia banyak memberikan
kontribusi kepada masyarakatnya terkait kebutuhan hidup dan keperluan-keperluan
lainnya. Oleh karena itulah dia memiliki sebutan guru. Jika melihat
realitasnya, mekipun guru Ukit dipanggil guru, tetapi secara kongkrit dia tidak
pernah mengajar maupun membuka pengajian.
Ada pernyataan yang diklaim dicetuskan oleh TGH
Mutawali yaitu orang tua guru Ukit. Konon katanya suatu waktu saudaranya guru Ukit
yaitu TGH Sibawaih memiliki keinginan untuk menegur kelakuannya yang tak pernah
solat. Setelah menegurnya, sang ayah justru balik menegur sibawaih dengan
mengatakan, sesungguhnya Ukit itu lebih tua darinya secara umur maupun ilmu.
Secara
zhahir, bisa dikatakan bahwa guru Ukit itu seperti anak-anak. Dia ingin apapun
yang diinginkannya terpenuhi dan tidak memiliki tuntutan untuk melakukan
ataupun untuk meninggalkan suatu doktrin keagamaan. Dari kenyataan tersbutlah
kemudian bisa dilihat sosok guru Ukit yang serba aneh, mulai dari tidak pernah
solat hingga menjadikan meinum-minuman keras sebagai suatu yang lumrah diminum.
Guru
Ukit memiliki perjalanan yang sama dengan TGH. Sibawaih yaitu sama-sama sering
menghabiskan waktu di hutan, hanya saja jika Tuan Guru Sibawaih membuka
pengajian, sementara itu guru Ukit tidak. Kedua-duanya memilik karisma yang
tinggi di kalangan masyarakat Jerowaru bahkan di Lombok secara umum. Namun
demikian, Guru Ukit lebih sering mengundang kontroversi karena tindakannya yang
seringkali dianggap bertentangan dengan syariat.
Catatan: Penulis pernah melakukan penelitian tentang Guru Ukit pada tahun 2016. Tulisan ini hanya sepotong irisan data yang penulis dapatkan, jika ada yang berkenan diskusi lebih jauh bisa menghubungi penulis melalui kontak blog ini.
Ada kontak wa nya gk kak... Kita mau sharing2 tentang detail biografi Abah Ukit
ReplyDeletekalau beliau gk ada..
Delete