Pertama-tama yang Harus Dilakukan oleh Seorang Penulis adalah Membaca
Ada perumpamaan yang menyebutkan bahwa menulis itu seperti menuangkan air
dari kendi. Tanpa pernah mengisi kendi, tak kan pernah ada air yang bisa
dituangkan. Menulis adalah hasil dari proses membaca, mengamati, dan mengkaji. Banyak
orang yang semangat menulis tapi tragis, sangat minim membaca! Masalah mendasar
para penulis pemula adalah sering kali melupakan fondasi dari aktifitas menulis
yakni membaca.
Dalam tradisi keislaman, membaca adalah dasar syariat. Ini terindikasi dari
ayat yang pertama kali di terima oleh rasul yang mulia adalah ayat tetang
membaca. Betapa sesungguhnya ayat ‘membaca’ sebagai ayat pertama memiliki medan
pemaknaan semiotik yang sangat luar biasa. Lihatlah Tuhan dengan kemahaannya
mengenalkan agama melalui tradisi penting yakni membaca.
Membaca adalah gerbang pengetahuan. Dan pengetahuan adalah objek yang
ditulis. Setiap tulisan pada dasarnya adalah membagi pengetahuan. Oleh karena
itu sekali lagi membaca adalah hal yang sangat vital dalam aktivitas menulis. Mungkin
saja kita bisa menyambung kata melalui aktivitas merenung, tetapi saat renungan
usai, maka kata-kata akan pusing dalam keheningan.
Atau barangkali kita bisa saja menuntaskan tulisan tanpa membaca, misalnya
hanya dengan memainkan asumsi, tetapi hasil tulisan pasti akan terasa hambar,
tak bernyawa, dan pastinya tak memilki energi untuk mendorong cakrawala
psikologi pembaca. Pada dasarnya setiap pembaca mengharapkan pengetahuan baru
dari apa yang ditulis, oleh karena itu setiap bacacan seyogyanya menghadirkan
pengetahuan baru.
Tulisan yang tak memiliki energi adalah seperti jasad tanpa ruh. Saya sering
terburu-buru untuk menuntaskan tulisan, akhirnya saya lupa untuk mengisi
ruhnya. Tulisan saya menjadi hambar, dan tak memiliki daya untuk membangkitkan
semangat membaca. Itulah kemudian yang membuat saya berkeyakinan bahwa banyak
orang mungkin bisa menuntaskan banyak tulisan dalam beberapa menit dari posisi
duduknya, tetapi tanpa membaca, tulisan-tulisan itu hanya akan menjadi
rangkaian kata-kata yang tak memiliki energi bagi para pembaca.
Tulisan yang baik adalah tulisan yang menginspirasi! inspirasi sebagaimana
dikatakan Irwan Abdullah adalah ilham dari Allah. Saat inspirasi muncul maka
tulislah segera! Banyak orang yang kehilangan ilham karena tak langsung
mengabadikannya. Oleh karena itu menulis dan membaca adalah dua hal yang tak
bisa dipisahkan, keduanya seperti kesatuan mata uang, tak bisa diambil
sebelahnya dan meninggalkan lainnya.
Jadi, kembali pada inti tulisan ini bahwa pertama-tama yang harus dilakukan
oleh seorang penulis adalah membaca. Tanpa membaca, tulisan hanya akan menjadi
kendi yang tak memiliki nyawa berupa air. Mungkin saja seperti tulisan ini!?
Post a Comment for "Pertama-tama yang Harus Dilakukan oleh Seorang Penulis adalah Membaca"