Ustaz Aslah, Guru Al-Qur’an yang Melegenda
Entah telah
sampai angka berapa jumlah murid yang pernah belajar Al-Quran kepadanya. Telah
banyak murid-muridnya yang kini menjadi guru ngaji al-Quran, ini menjadi tanda
keberkahan yang bergelayut di jalur keilmuannya. Ustaz Aslah, begitu namanya
sering disebut, memang merupakan alumni salah satu pondok pesantren terkemuka
yang terkenal dengan lulusannya yang fasih dan mapan dalam ilmu Al-Quran
(tajwid). Orang-orang di kampung ini sudah familiar dengan keberadaannya.
Dirinya dikenal sebagai seorang yang bacaan Al-Qurannya fasih.
Karena kefasihan
dan kemapanannya dalam melantunkan al-Quran, selain sebagai guru ngaji, dia
juga menjadi Muadzzin dan Imam tetap di Masjid Darussalam desa Lendang Nangka.
Suara azannya yang khas membuat adzannya selalu tidak sulit ditebak. Lengkung dan
gurat nada yang digunakan sangat familiar di telinga kami. Itu sangat sulit
ditiru. Banyak yang mencoba nada yang digunakannya dalam melantunkan azan,
tetapi selalu gagal menirunya dengan purna.
Ustaz Aslah,
sepanjang yang saya abadikan dalam hidup memiliki komitmen yang sangat tinggi
perihal ilmu tajwid, mulai dari makhraj huruf, hukum bacaan, hingga pewakafan dalam melafalkan AL-Quran. Jika bulan puasa tiba telinganya selalu
terjaga mendengar bacaan Al-Quran orang-orang yang terlempar dari
speaker-speaker masjid dan musholla. Jika ada yang salah, dia akan
meluruskannya sendiri dengan lisannya. Menurutnya itu adalah tanggung jawab
moralnya sebagai orang yang mengerti.
Hal serupa
dilakukannya saat kami menyetorkan bacaan al-Quran kepadanya di musholla dekat
rumah selepas magrib. Kami harus selalu membaca al-Quran sendiri untuk
memperlancar bacaan sebelum membacakannya di hadapan Ustaz Aslah. Jika tanpa
persiapan yang matang, maka bacaan kami akan mengalami pembantaian saat
didengar olehnya. Memang Ustaz Aslah tidak pernah memukul santrinya yang tidak
bisa, tetapi wibawanya sering membuat kami malu untuk salah dalam membaca
Al-Quran.
Cara tersebut
cukup efektif dalam membangun kualitas bacaan al-Quran kami sehingga kamipun
terlahir menjadi generasi yang mampu membaca al-Quran dengan baik dan benar. Baginya,
membaca al-Quran adalah momen bercakap dengan Tuhan, maka hendaklah untuk
bertutur dengan sebaik-baiknya tuturan. Tajwid adalah koridor penting untuk
bisa berdialog dengan Tuhan sercara benar dan indah.
Totalitasnya
dalam mengamalkan ilmu tajwid telah teruji. Seluruh hidupnya dia dedikasikan
untuk mendidik anak-anak membaca Al-Quran. Semua muridnya memiliki kesan yang
sama, bahwa beliau adalah guru ngaji yang fasih dan mendalam pada pengetahuan
tentang tata baca Al-Quran. Dia adalah Guru Al-Quran yang melegenda. Barangkali
suaranya akan senantiasa dirindukan di masa depan, setelah Janur ajal telah
melengkung menandakan kepergiannya.
Post a Comment for "Ustaz Aslah, Guru Al-Qur’an yang Melegenda"