Materi Khutbah Jumat Ringkas: Tahun Baru, Kualitas Baru
Hadirin sidang jumat yang dimuliakan Allah,
Hari ini
adalah tepat kita memasuki gerbang baru waktu yakni tahun 2021. Pada hakikatnya
pergantian waktu tidak hanya dalam skala tahun. Ada pergantian bulan,
pergantian pekan, pergantian hari, pergantian jam, pergantian menit, hingga
pergantian detik. Semua itu menunjukkan bahwa waktu terus berjalan. Dan, tak
ada satupun manusia yang sanggup mengulanginya. Dalam Islam, memanfaatkan waktu
dengan sebaik-baiknya adalah tuntunan yang penting untuk diperhatikan. Oleh karena
itu, kita masih sering miris melihat sebagian orang yang mengisi pergantian
tahun dengan hura-hura, atau kegiatan tak bermanfaat lainnya.
Mengenai waktu,
ada satu surat dalam Al-Quran yang rata-rata telah kita hapal bersama, yakni
surat al-Ashr. Allah swt berfirman:
Demi
masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman,
berbuat baik, saling berwasiat dalam kebaikan, serta saling berwasiat dalam
kesabaran.
Hadirin
sidang jumat yang dimuliakan Allah
Ayat ini dimulai
dengan huruf qosam yang berarti sumpah. Selain itu dalam ayat kedua setelahnya
Allah juga menggunakan huruf taukid inna dan lam mauthiah liqosamin
pada lafaz lafi khusr. Artinya
kerugian yang dialami itu sungguh-sungguh nyata dan beranekaragam. Untuk membebeskan
diri dari kerugian tersebut, Allah menyebut empat hal yang perlu dilakukan. menjadi
orang-orang yang beriman, beramal soleh, saling berwasiat dalam kebaikan, dan
saling berwasiat dalam kesabaran.
Ulama’
menafsirkan kata alladzina amanu, dengan orang-orang yang percaya dan
mencari kebenaran dengan ilmu pengetahuan. Kemudian amilus sholihat
dengan orang-orang yang melakukan hal yang bermanfaat. Kemudian watawashau
bil haqqi, 'saling berwasit dalam kebenaran", sebagaimana dikatakan ibnu
katsir kalimat ini bermakna: menunaikan ketaatan, dan meninggalkan kemaksiatan
(hal-hal yang diharamkan) dan wa tawashau bisshobr yang berarti saling
menasehati dalam kesabaran yakni tatkala berhadapadan dengan musibah dan ujian.
dua penggalan tersebut memiliki dimensi makna sosial yakni bagaimana
tanggungjwab sosial terhadap sesamanya. Dengan demikian, ayat ini mendorong
kita untuk menjadi orang-orang yang tidak merugi dengan memperbaiki kualitas
hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia. Inilah hakikat kita
mengisi waktu, yakni memupuk keimanan, dan menunaikan tanggung jawab sosial.
Pergantian waktu,
seharusnya bermakna pergantian kualitas dari yang tidak baik menjadi baik, dan
dari yang baik menjadi lebih baik lagi. Surat ini dengan demikian memiliki
kandungan yang luar biasa terutama dalam hal menghargai waktu. Imam syafi’i
mengatakan: Kalaulah manusia memikirkan kandungan surat ini, sesungguhnya
cukuplah ia menjadi petunjuk bagi kehidupannya”. Dan diriwayatkan bahwa para
sahabat tidaklah berpisah dalam suatu pertemuan, melainkan membaca surat ini.
Semoga kita
bisa memetik kandungan ayat ini untuk senantiasa memperbaiki kualitas diri kita
baik secara hubungan kita dengan Allah, maupun hubungan kita dengan sesama
manusia sehingga tidak menjadi manusia yang merugi. Tahun baru ini semoga
menjadi tahun yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Post a Comment for "Materi Khutbah Jumat Ringkas: Tahun Baru, Kualitas Baru"