Raih Juara Tiga, Pasangan Muda Asal NTB angkat Masalah Pendidikan dan Ekonomi
Diantara problem sosial yang masih mengakar di daerah Lombok adalah problem
pendidikan dan ekonomi. Dalam hal pendidikan, persoalan literasi dan angka rata-rata
sekolah masih menjadi realitas yang mengkhawatirkan. Tradisi literasi di Lombok
secara umum masih bergerak lemas. Sementara itu angka rata-rata sekolah
sebagaimana yang dilaporkan dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Timur
hanya berkisar di angka 6,6 Tahun.
Selain itu, problem ekonomi juga menjadi masalah yang tak kalah serius. Angka
TKI yang ke luar negeri untuk perbaikan ekonomi mereka terus meroket. Sementara
itu konflik keluarga dan sosial yang dimunculkan problem tersebut tidak kalah
dahsyat. Perceraian, kekerasan rumah tangga, ketelantaran anak-anak adalah dari
sekian bentuk problem sosial yang dimunculkan lesunya ekonomi.
Telah banyak usaha-usaha yang dilakukan pemerintah Lombok Timur secara khusus
untuk menekan angka putus sekolah guna meningkatkan angka rata-rata sekolah, juga
untuk menciptakan lapangan kerja guna mengakomodasi ruang lapangan pekerjaan
yang semakin minim. Tetapi pemerintah tidak mungkin berjalan sendirian,
dibutuhkan peran dari berbagai pihak untuk meresolusi persoalan tersebut.
Dari dua problem besar tersebut, pasangan Muhamad War’i dan Finayatul Maula
menyuarakan masalah-masalah di pedesaan yang jarang tersentuh. Dalam kompetisi Pasangan
Muda Inspiratif dan Berprestasi tahun 2020 yang diadakan Kementrian Pemuda dan
Olahraga, pasangan muda asal Provinsi Nusa Tenggara Barat tersebut mengangakat
isu pendidikan dan ekonomi untuk memekikkannya di ibu kota.
Menurut keduanya, isu pendidikan dan ekonomi sangat urgen disurakan. Oleh karena
itu saat tampil di TVRI, pasangan muda ini dengan keprihatinan yang mendalam
mengungkap problem tersebut di hadapan mata kepala bangsa ini. Ada selaksa haru
dan keinginan yang membuncah, bahwa anak-anak di pedesaan juga berhak mewujudkan
mimpi-mimpi dan mendapatkan masa depan yang lebih layak. Hal tersebut tentunya
akan terwujud dengan perbaikan kualitas pendidikan dan ekonomi.
Sebagai respon atas dua problem tersebut, pasangan muda Muhamad War’i dan Finayatul
Maula menyampaikan dua program unggulannya, Pertama dalam bidang pendidikan
yakni dengan mendirikan lembaga pendidikan yang dipadukan dengan aktivitas
literasi yang kuat. Konsep pendidikan yang dibangun adalah mensinergikan pengetahuan
agama dan umum. Artinya anak-anak di lembaga pendidikannya tidak hanya belajar
al-Quran saja, tetapi juga diarahkan untuk membaca berbagai bacaan dari
buku-buku yang umum.
Kedua, dalam bidang ekonomi, pasangan muda ini mendirikan usaha kerajinan
mutiara yang berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. Artinya masyarakat
sekitar rumah mereka dilibatkan sebagai pengrajin untuk mendapatkan nilai
kreatifitas dan ekonomi.
Kedua aspek inilah yang mengantarkan pasangan muda Muhamad War’i dan
Finayatul Maula diundang ke Jakarta untuk mengikuti Anugerah Pasangan Muda
Inspiratif dan Berprestasi tahun 2020. Acara yang dilaksanakan pada tanggal
20-22 Oktober 2020 itu melahirkan tiga pasangan inspiratif nasional dari tiga
perovinsi yakni Jawa Timur sebagai juara pertama, Jawa Tengah sebagai juara
kedua, dan Nusa Tenggara Barat sebagai juara ketiga.
Post a Comment for "Raih Juara Tiga, Pasangan Muda Asal NTB angkat Masalah Pendidikan dan Ekonomi"