Membagi Kecerdasan dengan Menulis
Menulis adalah aktifitas mengabadikan pengetahuan ataupun kisah yang
pernah dilakukan. Semua orang pasti pernah melakukan aktifitas menulis, meski
tak banyak yang memahami hakikat menulis. Terkadang orang menulis hanya sebatas
kesenangan maupun dengan tujuan-tujuan tertentu. Yang paling aneh adalah
seorang yang menulis sesuatu hanya untuk mengisi media namun dia sendiri tak
memahami apa yang ia tuliskan. Ini tentu hal yang naïf dan bisa berdampak
kepada kekliruan yang menular.
Dalam sebuah acara “Workshop dan Training kepenulisan”
yang diadakan di Sekolah Pasca Sarjana UIN Maliki Malang, para peserta yang
semua mahasiswa tersebut mendapat berbagai trik menulis karya ilmiah. Termasuk
dalam pelatihan tersebut bagaimana membuat tesis dan disertasi yang bagus dan
bagaimana menulis di jurnal internasional. Hadir sebagai pemateri inti adalah
guru besar bidang antropologi UGM, prof. Irwan Abdullah.
“Menulis adalah membagi kecerdasan kepada orang lain”. Demikian salah
satu pernyataan Irwan. Bagi Prof muda tersebut, seorang yang menulis jangan
sampai menulis kebingungannya. Semestinya orang yang menulis membagi
pengetahuan yang sudah barang tentu ia kuasai. Irwan menyayangkan para penulis
yang hanya melakukan aktifitas menulis sebatas formalitas. Artinya menulis
hanya untuk hal tertentu yang bersifat material. “penulis harus mampu menilai
sesuatu dengan sangat objektif atas permasalahan-permasalahan yang ada”.
Di samping itu, Irwan berharap ia bisa mensosialisasikan mekanisme penelitian
yang simpel dan tidak bertele-tele. Terkadang mekanisme penelitian sering
dibuat ribet sehingga menimbulkan kebingungan sendiri bagi peneliti. Menurut Irwan
penelitian secara gampangnya, adalah menghubungkan satu variabel dengan
variabel yang lain. Sehingga sebenranya semua orang pada kesehariannya
melakukan aktifitas penelitian, entah itu secara formal maupun tidak formal.
Untuk memotifasi para peserta, Irwan banyak menceritakan tentang
perjalanan hidupnya yang bisa meraih sukses dengan menulis dan meneliti. “saya
bisa menjadi doctor pada usia 30 tahun kerena menulis”, kata beliau yang sontak
disambut tepuk tangan para hadirin. Irwan berpesan kepada seluruh peserta untuk
jangan pernah malas menulis. Menulis apa saja yang bisa ditulis. Salah satu
trik untuk bisa intens menulis adalah dengan menulis ide yang sekilas muncul.
“jangan pernah membuang ilham yang diberikan Tuhan kepada anda”, katanya. Ini
dikarenakan kita terkadang sering terlintas ide-ide menarik untuk ditulis,
namun karena kita tidak langsung mengambil kertas dan polpen sehingga ide
tersebut lebih dulu hilang.
Acara menyimpulkan bahwa untuk menjadi penulis yang hebat seseorang
harus istiqomah menulis. Menulis apa saja yang bisa ditulis. Dan dalam etika
menulis hendaklah jangan menuliskan sesuatu yang dia sendiri masih bingung
tentangnya. Karena menulis bukan membagi kebingungan, tapi menulis adalah
membagi kecerdasan.
*Tulisan ini pernah dimuat di Koran Surya Malang
Post a Comment for "Membagi Kecerdasan dengan Menulis"