Mencegah Tindakan Bunuh Diri
Banyak para pelaku bunuh diri melakukan perbuatan tersebut karena
perasaan stres yaitu karena masalah ekonomi, asmara dan sebagainya. Yang paling
lumrah menjadi penyebabnya adalah masalah ekonomi. Misalnya beberapa kasus yang
terjadi di ibu kota yang memilih mengakhiri hidupnya dengan melompat dari
apartemennya di lantai yang cukup tinggi. Ada pula yang memilih mengakhiri hidupnya
dengan menggantung diri.
Selain masalah ekonomi, bunuh diri juga sering kali dilakukan
karena alasan asmara. Motif semacam ini banyak dilakukan oleh para muda-mudi
yang masih berstatus ABG.
Secara akademis, berbicara bunuh diri tentu kita akan sampai pada
kajian komprehensif yang dilakukan oleh Durkheim dalam karyanya yang terkenal Suicide.
Tulisan tersebut mengulas secara komprehensif fenomena bunuh diri dengan
mengelaborasi motif, faktor, serta dampak sosial dari perbuatan tersebut. sebagaimana
kasus di atas, suicide juga mengemukakan bahwa para pelaku bunuh diri kebanyakan didorong oleh keadaan ekonomi.
Namun tidak hanya itu, durkheim mencatat bahwa ada masalah agama, psikologi dan
interaksi sosial dalam masalah bunuh diri.
Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Durkheim, fenomena
bunuh diri saat ini menjadi persoalan serius karena perbuatan tersebut bukan
merupkan solusi, namun justru menambah masalah dalam kehidupan. banyak
ditemukan keluarga pelaku bunuh diri menjadi terlantar karena dia sebagai
tulang punggung keluarga telah lari dari tanggung jawabnya.
Untuk itu dibutuhkan langkah strategis dalam upaya mencegah
perbuatan bunuh diri. mengingat sifatnya yang final dalam arti ketika sudah
terjadi tidak bisa dikembalikan atau diurungkan, maka kejahatan tersebut hanya
bisa disikapi dengan tindakan-tindakan preventif. Oleh karena itu ada beberap
hal yang perlu dilakukan untuk mencegah perbuatan bunuh diri.
Pertama, membangun sikap kepercayaan diri pada setiap orang yang
berpotensi bunuh diri. langkah ini harus dilakukan oleh orang-orang terdekat
berupa kekasih dan keluarga. Peran kekasih dan keluarga menjadi sangat penting
dalam membendung situasi psikologis yang dialami seseorang. Tidak adanya orang
yang bisa diajak berbagi keluh dalam masalah yang dihadapi sering kali memicu
stres dan mendorong kepada tindakan bunuh diri tersebut. itulah kenapa orang
yang individualis lebih rawan melakukan bunuh diri karena biasanya mereka
memendam sendiri apa yang mereka rasakan.
Keluarga sebagai basis orientasi terbesar seseorang dalam hidupnya
selayaknya memiliki peran yang kuat dalam menjaga eksistensi anggota
keluarganya dengan memperhatikan mereka tidak hanya secara materi tapi juga
immateri berupa kebutuhan psikologis. orang tua bukan seperti bos yang hanya
menggaji anaknya tapi dia harus berperan ganda yakni menjadi guru, dokter,
sahabat bagi anaknya.
Kedua, lingkungan sosial harus bisa membangun paradigma individu
untuk lebih bersemangat dan menghargai kehidupannya. Hal ini bisa dibangun
dengan adanya kontrak sosial dalam suatu komunitas. Artinya seseorang telah
diikat dalam aturan tak tertulis untuk saling memperhatikan dan merangkul dalam
kehidupan. tindakan ini pada gilirannya akan memberikan dampak kerekatan sosial
yang positif dan sangat efektif dalam mencegah seseorang untuk mengakhiri
hidupnya.
Dalam kajian filsafat moral bentuk kontrak sosial ini diperlukan
dalam upaya membangun paradigma individu yang lebih terkontrol. Konsekuensi
yang paling diharapkan dari kontrak sosial adalah kenyamanan psikologis untuk
melihat bahwa mereka hidup tidak sendirian.
Ketiga, peran agama sangat penting sebagai benteng psikolgis
seseorang untuk mencegah diri dari berbuat bunuh diri. bisa dipastikan tidak
ada satu agamapun yang membolehkan penganutnya bunuh diri dengan tanpa manfaat.
Agama justru mengajarkan manusia untuk terus berpositif thinking dan menjalani
hidup dengan sungguh-sungguh. Agama selalu mengajarkan pemeluknya untuk
memberikan manfaat kepada orang lain, bukan justru lari dari tanggung jawab
kehidupan.
Dengan adanya pengaturan tensi psikologis dari agama serta benteng
sosial dari anggota masyarakat maka tindakan-tindakan yang sia-sia seperti
bunuh diri tidak perlu terjadi di kehidupan ini. Tidakkahhidup memang satu kali
dan seyogyanya kita memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
Post a Comment for "Mencegah Tindakan Bunuh Diri"