Fenomena selebrasi sujud pemain bola
Selebrasi merupakan gaya seorang pemain sepak bola ketika habis
membuat goal. Ada banyak cara pemain dalam melakukan selebrasi. Semua itu
menunjukkan betapa momen menciptakan goal adalah momen yang ditunggu-tunggu
oleh semua pemain indoenesia (termasuk kiper). Model selebrasi kadang unik dan
aneh. Misalnya dengan membuka baju ataupun celana.
Jika kita memperhatikan dan mengkaji, selebrasi seorang pemain
tergantung pada latar ideologi atau budaya yang mereka miliki. Pemain yang
memiliki keyakinan agama tertentu dan taat, biasa melakukan selebrasi dengan
menunjukkan telunjuknya ke langit. Selebrasi ini memiliki filosofi bahwa di
menunjukkan posisi Tuhan yang satu dan tinggi. Adapun jika mereka (para pemain)
dari latar budaya yang liberar atau tak memiliki agama tertentu maka dia
cendrung melakukan selebrasi dengan tingkah yang aneh dan amoral, seperti
membuka baju maupun celana. Ada juga pemain yang menggunakan selebrasi
membentuk segi tiga di dada dengan tangannya atau dengan membuka baju dan
berputar-putar di lapangan setengah telanjang. Ini juga bisa jadi sebuah simbol
yang mewakili ideologi maupun latar budayanya.
Di indonesia, selebrasi yang sedang fenomenal adalah selebrasi
sujud di lapangan hijau. Lihatlah jika timnas indonesia bermain kemudian berhasil
mencetak goal, kebanyakan pemain mereka menggunakan selebrasi sujud (ini
mungkin karena mayoritas pemain indonesia beragama islam). Hal ini menjadi unik
jika kita membedakan dengan selebrasi pemain di luar negeri tadi. Namun
demikian, meskipun selebrasi sujud mungkin jadi kebanggaan supporter muslim,
tapi jika kita mengkaji lebih jauh, ada yang tidak sejalan dengan hal itu.
Sujud, yang dalam tataran keagamaan (agama islam) adalah posisi
terpenting dalam gerakan-gerakan solat. Dikatakan dalam sebuah hadits bahwa
posisi terdekat antara Tuhan dan hamba adalah ketika sujud. Ini mengindikasikan
bahwa sujud di samping sebagai gerakan solat tentulah merupakan hal yang sangat
sakral (tempat pertemuan Tuhan dan hamba). Maka bagaimana dengan sujud yang
dilakukan di lapangan hijau? Di tengah kerumunan orang yang beraneka ragam dan
membawa situasi yang beraneka ragam pula. Pastilah di antara ribuan orang itu
datang dari latar agama yang berbeda.
Tulisan ini tidak membahas boleh apa tidaknya melakukan selebrasi
sujud, tapi membincang etika dalam selebrasi sujud. Jika berbicara boleh apa
tidaknya, mungkin tidak ada masalah, karena pada dasarnya semua tempat di muka
bumi ini adalah tempat ibadah. Namun demikian, akan sedikit berbeda ketika kita
membincang dari sisi etika.
Pertama, saya ingin membincang terkait dengan tujuan selebrasi
seperti itu. Sebenarnya apa yang dihendaki seorang pemain bola ketika
menggunakan sujud sebagai lambang kebahagiaannya setelah mencetak goal? Saya
sedikit menyangsikan, jika tujuan sujud ditunjukkan untuk sujud syukur
misalnya, ada yang tidak singkron. Ritual sujud harus dalam keadaan tertutup
semua aurat, juga paling tidak dalam keadaan suci (yang satu ini masih bisa
ditolerin) tapi dalam sujud yang dilakukan para pemain yang dimaksudkan, semua
pemain tentulah bercelana pendek, dengan kesucian yang tak mungkin bisa
dipertahankan selama pertandingan berlangsung. Bayangkan, seseorang yang
menggunakan celana pendek, ketika melakukan sujud, maka aurat (paha) hampir
dipastikan terlihat.
Kedua, terkait dengan para penonton yang memenuhi stadion
permainan. Seharusnya pemain bisa menghargai para penonton yang datang dari
latar agama yang berbeda. Misalnya, para penonton dari agama kristen, hindu,
dan lainnya. Mungkin akan sedikit kecewa para penonton tersebut ketika
euforianya akan terciderai dengan selebrasi yang dilakukan pemain. Dengan
demikian, ada kontradiksi sikap yang dialami supporter dari agama lain. Ini
sedikit tidak akan mengurangi totalitas fans terhadap pemain bersangkutan.
Ketiga, bagaimana kita bisa mengkhusukkan diri dalam sujud ketika
hal demikian dilakukan dalam keadaan berkeringat dan lelah, serta dalam gegap
gempita para supporter. Apa mungkin esensi sujud bisa diperoleh?
Terelepas dari ketiga poin yang saya sangsikan itu, mungkin saja
selebrasi sujud sebagai simbol ketaatan seorang pemain yang bisa jadi
berimplikasi pada semangat sepak bolanya tetap tertahan. Entahlah. Tapi
sebaiknya, jika masih menempatkan sujud sebagai sebuah ritual sakral dalam
aktifitas keagamaan, mungkin akan lebih baik jika dilakukan di atas sajadah.
Post a Comment for "Fenomena selebrasi sujud pemain bola"