Perencanaan Pariwisata dan Kesejahteraan Masyarakat
Mengingat pariwisata merupakan salah satu sumber
penghasilan yang cukup bisa diandalkan untuk mensejahterakan masyarakat, maka
perencanaan pariwisata harus bisa diwacanakan sebaik mungkin sebelum melanjut
ke aktifitas pariwisata. Salah Wahab, dalam bukunya manajemen kepariwisataan
menulis tentang beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam merencanakan sebuah
aktifitas pariwisata[1].
Diantaranya:
Aspek sosial
Aktifitas pariwisata merupakan aktifitas yang bisa
menjadi manifestasi akulturasi maupun asimilasi budaya antar daerah ataupun
Negara, mengingat perbauran pariwisata berarti perbauran antara beragam etnis,
budaya, dan kebiasaan manusi dengan psikologi yang beragam pula. Dalam
perencanaan pariwisata penting untuk memenkaji sisi sosiologis guna menjaga eksisitensi
kearifan local yang dimiliki masing-masing daerah pariwisata.
Aspek budaya
Adanya aktifitas pariwisata tentunya memiliki
konfleksitas bidang-bidang kehidupan, segalanya dikomoditaskan untuk bisa
menarik minat wisatawan agar berkunjung ke suatu wilayah. Dengan demikian
kebudayaan yang dimiliki oleh wilayah wisata secara tidak langsung ikut menjadi
wujud wisata yang ada padanya. Misalnya saja, sebagaimana yang kita saksikan di
pulau bali, Lombok dan sebagainya. Perencanaan agar ontentisitas budaya tetap
terjaga meski dalam perbauran budaya, penting diperhatikan oleh lembaga yang
bertugas merencanakan sebuah objek wisata.
Aspek ekonomi
Bidang ekonomilah yang paling menonjol jika berbocara
pariwisata, hal tersebut mengingat tujuan utama dibukanya sebuah tempat wisata
adalah agar bisa mensejahterakan masyarakat sekitar. Tentunya dibutuhkan
manajemen yang matang untuk bisa mencapai hal tersebut. dalam pembahasan ini
akan difokuskan pada bidang ekonominya.
Beberapa dampak ekonomi dengan adanya aktifitas pariwisata:
1. Membangkitkan perekonomian masyarakat
sekitar.
Sudah barang tentu jika aktifitas
pariwisata berjalan stabil, maka itu akan memberikan dampak perubahan ekonomi
kepada masyarakat. Misalnya, dengan adanya aktifitas pariwisata, masyarakat
bisa membuka tempat usaha berupa warung maupun took-toko souvenir[2].
2. Meningkatkan valuta asing bagi Negara
Aktifitas pariwisata internasional tentunya
akan memberikan keuntungan bagi Negara-negara yang dikunjungi.
3. Meningkatkan perekonomian internasional
Industry pariwisata yang bergerak dalam
tour internasional tentunya memiliki keuntungan besar dalam aktifitas
pariwisata. Maka dengan demikian negara-negara yang memiliki potensi pariwisata
yang tinggi akan mampu mendapatkan keuntungan yang berlimpah-limpah[3].
Aspek politik
Ada banyak pihak yang biasanya terlibat dalam
perencanaan sebuah pariwisata, dan dalam beberapa hal, kepentingan-kepentingan
politis tak bisa dinafikan dalam perncanaan tersebut. maka dari itu, sudah
semestinya perencanaan pariwisata dilakukan dengan taransparansi yang tinggi.
Semuanya menyangkut segala pihak yang terlibat dalam pemebentukan sebuah
agrowisata.
Dalam observasi yang kami lakukan di wilayah Tuban,
jawa timur, begitu banyak potensi wisata yang dimiliki namun tidak bisa
dimaksimalisasikan. Dari keterangan yang kami dapatkan bahwa sebagaian besar
tempat-tempat wisata telah masuk dalam kontrak perhutani dengan salah satu
perusahaan industri yang sangat besar. Dan adapun masyarakat, barangkali karena
minimnya sumber daya manusia, hanya bisa gigit jari.
Dalam perencanaan pariwisata, aspek politik seperti
ini harus diperhatikan agar tujuan utama sebuah tempat wisata tidak hilang
karena hegemoni maupun eksploitasi beberapa golongan[4].
Dengan demikian, perencanaan pariwisata menjadi
penting adanya dengan melakukan pembacaan pada seluruh bidang kehidupan yang
ada. Pertimbangan-pertimbangan yang rasional dan mengeneral harus selalu
dikedepankan untuk sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat.
Post a Comment for "Perencanaan Pariwisata dan Kesejahteraan Masyarakat"