HASAN AL-ATHOR
Bografi singkat
Hasan alathor adalah seorang ulama’ yang
lahir pada tahun 1866 M dari keluarga maghriby. Masa kecilnya, hasan telah
diajak sang ayah untuk melakukan perniagaan. Namun karena naluri ilmu dan
sastra yang dimiliknya, hasan lebih memilih dunia pendidikan. Sehingga kemudian
beliau masuk di universitas al azhar untuk menimba ilmu pengetahuan.
Sebelum belajar di alazhar, beliau sering
melakukan perjalanan di Negara-negara islam, untuk mencari faidah dan menuntut
ilmu di dalamnya. Sehingga pada hasilnya, hasan menjadi seorang yang pandai
dalam berbagai bidang keilmuan, yang terkait ilmu agama maupun umum, seperti:
sejarah, geografi dan sebagainya. Dengan kemampuan seperti itu, hasan menjadi
guru yang padanya, banyak ulama’-ulama’ terkemukan belajar padanya. Salah
satunya, at-Tahtawi.
Dalam salah satu pernyataannya, tahtawi
sempat memuja gurunya tersebut dengan mengatakan bahwa hasan adalah seorang
yang memiliki pengetahuan yang luas, sejarah, geografi, kedokteran dan banyak
hal yang terkait dengan ilmu kehidupan (umar addasuki, 1973: 60).
Hasan al-athor terkenal pula dengan penyair
yang memiliki banyak karya sastra. Berupa natsr maupun syiir. Telah banyak
karya dan buku antologi puisinya.
Situasi sosial
Hasan al-Athor hidup pada masa pemerintahan
Muhammad Ali Fasha. Sebuah masa yang dikenal dengan masa pembaharuan islam
kontemporer. Pada masa tersebut muncul beberapa tokoh pengetahuan maupun sastra
disebabkan semangat intelektual yang digencarkan Muhammad Ali (Harun Nasution,
1975: 26) namun demikian, sikap mauhammad ali yang dictator memberikan dampak
keterkungkungan dan ketidakberanian para pemikir maupun sastrawan
mengeksplorasi kemampuan mereka secara utuh dan leluasa.
Situasi social politik dengan rezim
Muhammad Ali ikut membentuk karya-karya yang dihasilkan oleh hasan al-athor.
Karya-karya hasan, lebih banyak berisi hal-hal spiritual seperti ikhlas, sabar
dan sebagainya. Sehingga model karya yang memiliki unsur sosialitas sepertinya
tidak ditelurkan oleh hasan. Sepertinya, fenomena tersebut juga terjadi pada
sastrawan-sastrawan lain yang semasa dengannya.
Namun demikian hasan tetap memiliki
kontribusi besar dalam proses pembaharuan islam pada masanya (Donohue dan
Esposito, 1995: xxxi). Dari padanyalah patut diberikan gelar guru besar yang
telah menghasilkan pembaharu-pembaharu islam terkemuka pada saat itu.
Analisis karya
Dalam hal ini, akan
dianalisa salah satu karya hasan al-athor dalam bidang puisi.
الزمت نفسي الصبر فيك تأسيا # و الصبر
أصعب ما يقاد نجيبه
Aku menanamkan pada diriku kesabaran untuk engkau
ikuti. Dan kesabaran itu dilakukan karena didorong kemuliannya.
وبليت منك بكل لاح لو تبدي نحو طود
أثقلته كروبه
Yang sabar darimu pada
setiap bayangan jika ditimpa ketidakjelasan yang memberatkan dan
menyusahkannya.
أفلا رثيت لعاشق لعبت به # أيدي المنون
ونازعته خطوبه
Apakah engkau menaruh
kasihan untuk kekasih yang engkau bermain dengannya sementara ia akan memiliki
akhir, dan mendekatinya adalah ketentuan.
أنت النعيم له, ومن عجب تعذبه و تمرضه,
وأنت طبيبه
Engkau adalah kesenangan
baginya, dan orang yang ujub azab dan kesakitan baginya. Dan engkau adalah
dokter baginya.
Sebagaimana dikatakan dimuka bahwa puisi
hasan lebih bersifat spiritual. Dalam karyanya ini, hasan menjelaskan tentang
sabar. Sabar yang hasan umpamakan seperti seseorang ketika menghadapi persoalan
yang genting dalam hidupnya namun tetap tegar, begitu penting dalam kehidupan
seseorang. Substansi karya seperti ini menunjukkan bahwa hasan selaku pengarang
memiliki latar religiusitas dan spiritual yang tinggi.
Orang yang sabar, juga diumpakan hasan
sebagai seorang yang bisa memberikan kedamaian kepada orang lain. Karena
implikasi dari sabar tentunya akan membentuk mental psikologis yang matang.
Maka dengan demikian, orang yang tidak sabar diakatakan oleh Hasan sebagai
orang yang ujub dan memiliki mental psikologis yang lemah.
Jika karya hasan tersebut dianalisis dengan
pendekatan sosiologi sastra, tema yang diangkat Hasan bertujuan untuk meredam
sikap militeralistik yang merupakan dampak dari semangat militer Muhammad Ali
pada saat itu. sehingga harapan Hasan, masyarakat islam masih bisa bersikap
moderat dan tidak selalu menyelesaikan persoalan dengan mekanisme perang
(militer).
Dari sisi uslub, karya Hasan tersebut
memiliki corak penggabungan model, yakni menggabungkan antara sastra jenis
syiir dengan natsr. Model ini adalah bentuk karya sastra yang jarang pada waktu
itu.
Diksi yang digunakan Hasan juga cukup
menarik dan sepertinya ghorib bagi orang non arab. Misalanya penggunaan model
idiom di dalam puisinya:
اصغب ما, رثى ل,
لعب ب.
Ash’aba + ma bermakna
melakukan.
Ratsa + li bermakna
memberikan belas kasihan
La’iba + bi bermakna
bermain-main
Gaya seperti ini biasanya ditemukan dalam
karya sastra yang berbentuk natsr. Inilah yang membuat bahwa model puisi Hasan lebih
kepada kombinasi puisi dan prosa (ad-Dasuki, 1973:62).
Daftar Pustaka
Ad-dasuki,Umar. Fil Adabil Hadits.
1973.______. Darul Fikr
Esposito dan Donohue. Islam dan
Pembaharuan. 1995. Jakarta: PT. Grafindo
Nasution, Harun. Pembaharuan
Dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan. 1975. Jakarta: Bulan Bintang
Post a Comment for "HASAN AL-ATHOR"